Senin, 02 Agustus 2010

Kinerja Inkopsyah Melejit

Kinerja Inkopsyah BMT Melejit Seperti Meteor

E-mail Print PDF

Surabaya (13/3) Semenjak didirikan tahun 1998 Induk Koperasi Syariah (Inkopsyah) BMT pertumbuhannya terus melejit bak meteor, hal ini terungkap dalam laporan kinerja 2009 Rapat Anggota Tahunan (RAT) Inkopsyah BMT yang berlangsung di Hotel Utami Surabaya – Jawa Timur, Jumat (12/3), yang menyebutkan untuk aset inkopsyah mengalami perubahan Rp 22.342 miliyar ditahun 2008 menjadi 43. 339 miliyar ditahun 2009. Sementara jumlah non performing loan (NPL) hanya mencapai 2%. Dengan demikian untuk tahun 2009 ada kenaikan Sisa Hasil Usaha (SHU) dari Rp 455 juta menjadi Rp 985 juta.

“Selain itu sepanjang tahun tersebut rasio rentabilitas atas modal sendiri adalah 16,78 persen dibandingkan tahun 2008 hanya mencapai 9,97 persen,”kata Arisson Hendry selaku Direktur Inkopsyah BMT, ketika berbicara dengan wartawan di Surabaya.

Lebih lanjut, dia juga memaparkan untuk pendanaan (funding), Inkopsyah telah menawarkan produk khusus pada para anggota agar mau menambah simpanan pokoknya. Produk yang ditawarkan adalah Simpanan Pokok Khusus (SPK) dimana produk tersebut akan berpengaruh pada meningkatnya gearing ratio inkopsyah BMT dimata kreditur. Pada tahun 2009 terjadi penambahan SPK sebesar Rp 880 juta atau naik sebesar 46,5% menjadi Rp 2.742 juta dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1.887 juta.

Sementara untuk dana pinjaman berdasarkan rencana di tahun 2009, Arisson mengatakan, telah mampu melampui target yang diperkirakan, dimana dana segar yang harus diperoleh Inkopsyah BMT minimal sebesar Rp 19,5 milyar teryata sudah terlampau target sebesar Rp 23,2 milyar.

“Pencapaian target tersebut disebabkan karena begitu besar perhatian dan intensitas pengurus dan pengelola dalam memonitor penggalangan dana melalui lembaga-lembaga pemerintah, yang notabene sumber dana tersebut cost of fund-nya cukup rendah dibandingkan dengan dana non pemerintah,”kata Arrison.

Sumber dana eksternal pertama di tahun 2009 yang diterima oleh Inkopsyah BMT dalam RAT disebutkan, dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) sebesar Rp 10 miliyar, Bank Syariah Mandiri (BSM) sebesar Rp 9 miliyar, Bank DKI Syariah Rp 3,6 miliyar dan dari Kementerian Koperasi melalui produk SUK sebesar Rp 550 juta. Dari dana pinjaman tersebut selama tahun 2009 telah tersalurkan di 108 BMT.

Dengan pemaparan tersebut Arisson berharap untuk kinerja 2010 asset Inkopsyah bisa meningkat terus dan terjadi kenaikan aset sebesar Rp 70 miliar. Kedepan ia berharap agar Inkopsyah BMT bisa menjadikan Apex syariah yang berperan sebagai integrasi dari lembaga keuangan mikro syariah.

”Kami menargetkan untuk 2010 anggota Inkopsyah terus bertambah menjadi 500 anggota di 33 provinsi diseluruh Indonesia. Selama ini anggota kami baru 225 itu harapan dari kami,” ujarnya. (Agus Y www.pkesinteraktif.com)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Aku harus bersaksi tentang perbuatan baik dari Ibu Amanda Amanda Badan Kredit. Saya Husnah dan saya mengambil waktu saya keluar untuk bersaksi Ibu Amanda karena dia akhirnya menawarkan saya.
Saya dan suami saya masuk ke utang yang sangat besar dengan Bank dan kami mencari pinjaman dari perusahaan pinjaman yang berbeda tetapi semua datang ke sia-sia. sebaliknya mereka membawa kita ke dalam lebih banyak utang meninggalkan kami bangkrut sampai saya datang di kontak dengan Ibu Amanda, yang menawarkan pinjaman. Sekarang kita telah akhirnya menetap utang kami dan memulai bisnis baru dengan uang yang tersisa dari pinjaman. Anda dapat menghubungi dia hari ini untuk pinjaman apapun dan jumlah.
Hubungi Ibu Amanda melalui salah satu email berikut. amandaloans@qualityservice.com atau amandarichardson686@gmail.com atau Anda dapat menghubungi saya melalui email saya untuk arahan lebih lanjut ikmahusnah@gmail.com

Simpanan Haji Shofa Marwa

Simpanan Haji Shofa Marwa

Pamflet Simpanan Qurban

Pamflet Simpanan Qurban